MANINJAU – Pemulihan korban bencana alam tidak cukup dengan rekonstruksi fisik saja, tetapi juga membutuhkan penguatan mental kembali, sehingga pulih dari trauma.
Itulah yang dilakukan Muhammadiyah Desaster Menagement Center (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar), di Jorong Sungai Rangeh, Nagari Bayua Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, Sabtu(16/12).
Ketua Posko MDMC Sumbar di Maninjau Sangkot menjelaskan, sejumlah mahasisw UM Sumbar dari Jurusan Bimbingan Konseling Islam, dikerahkan pada kegiaan itu, dalam upaya melakukan psikososial dan trauma healing bagi anak-anak yang terdampak.
Kegiatan yang dikoordinir langsung oleh Sangkot itu, menjangkau 21 murid SDN 04 Sungai Rangeh. Pada waktu bersamaan, tim MDMC juga menggelar aksi bersih-bersih, khususnya pada lokasi dua unit rumah warga terdampak longsor.
“Dua rumah itu dihuni tiga kepala keluarga dengan 15 jiwa. Tim yang diturunkan untuk aksi bersihbersih ini melibatkan sejumlah relawan dan saya pimpin angsung berama Bahrul Ilmu,” jelas Sangkot.
Sedangkan untuk mendampingi tim traum healing, MDMC menurutnkan Wendrizal, Adirahman, dan Muhammad Saputra.
Ketua MDMC Sumbar Portito mengatakan, kolaborasi pihaknya dengan UM Sumbar memang selalu dilakukan, khususnya dalam hal trauma healing. Bahkan dalam hal rekonstruksu, sebutnya, tim ahli dari UM Sumbar juga kerap diturunkan.
“Kita ucapkan terima kasih kepada Rektor UM Sumbar Dr. Riki Saputra beserta segenap jajaran, semoga kolaborasi dapat terus diringkatkan, sehingga akan memberi manfaat besar bagi masyarakat Sumbar, khususnya warga terdampak bencana,” ujarnya.(mus)
