Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BERITASumbar

Buya Zulkarnaini Bakar Semangat Tajdid Warga Muhammadiyah

305
×

Buya Zulkarnaini Bakar Semangat Tajdid Warga Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini
Buya Dr. Zulkarnaini bersama jamaah.(ist)
Example 468x60

PADANG PANJANG, potretkita.id – Ratusan warga dan karyawan Muhammadiyah di Daerah Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko), Jumat (26/4), menghadiri silaturahim lebaran, sekaligus pengajian rutin bulanan.

Ketua Panitia Pelaksana Buya Zulkifli, M.Pd. menyebut, kegiatan dipusatkan di Masjid Taqwa Muhammadiyah Padang Panjang, diikuti pimpinan pesyarikatan dari tingkat daerah hingga cabang, pimpinan amal usaha beserta karyawan, dan jajaran organisasi otonom Muhammadiyah.

“Ini adalah pengajian rutin bulanan kita di Masjid Taqwa. Kali ini memang sedikit agak dibesarkan, karena mengawali pengajian setelah libur selama Ramadhan 1445 H,” ujarnya.

Hadir pada kesempatan itu Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pabasko Musriadi Musanif, Sekretaris Yandri Naga, Wakil-wakil Ketua Dr. Taufik Hidayat, Dr. Zulkarnaini, Muhammad Syafran, M.Sc. Zulkifli, M.Pd., Mudir Pesantren Kauman Dr. Derliana, Muballigh kondang Muhammadiyah Sumbar Buya Hamidi, ketua-ketua beserta unsur PCM Batipuh Selatan, Batipuh, X Koto, Padang Panjang Barat, dan Padang Panjang Timur.

READ  Muhammadiyah Harus Penyedia Solusi Masalah Umat

Terlihat juga jajaran PDA Pabasko, Ketua NA Murdia Aini, Ketua Hizbul Wathan Abril, dan para santri Pesantren Kauman mewakili Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Buya Dr. Zulkarnaini yang tampil menjadi narasumber, dalam pemaparannya menyatakan, warga Muhammadiyah harus konsisten melaksanakan tuntunan beribadah yang sudah ditetapkan dalam putusan tarjih.

“Gerakan memberantas tahyul, bidah, dan churafat (TBC) harus terus dilakukan. Muhammadiyah konsisten dalam tajdid, melakukan pembaharuan sesuai dengan perkembangan pemikiran dan tuntutan zaman, tapi harus bersandar pada Alquran dan Sunnah,” tuturnya.

Zulkarnaini mengingatkan, untuk ibadah-ibadah mahdhah, Muhammadiyah kaku dengan dalil-dalil yang kuat dan shahih, tapi dalam urusan muammalat, Muhammadiyah biasanya bersikap fleksibel, tapi tidak boleh melanggar aturan baku, yakni tidak mengandung unsur tahyul, unsur bidah, dan churafat.

READ  Sekdako Winarno Buka Silatwil BEM PTMA se-Sumatera

Selain konsisten mempedomani Alquran dan Sunnah, Zulkarnaini juga menyebut banyak hal yang sudah dipelopori Muhammadiyah di negeri ini, mulai dari meluruskan persepsi tentang khutbah Jumat, penyelenggaraan jenazah, tata cara berdoa, penyelenggaraan ibadah qurban, sampai kepada tata menjamak dan mengqashar shalat ketika menjadi musafir.

Sementara itu, Musriadi menyampaikan permohonan maaf jajaran pimpinan karena tidak bisa berlebaran dengan mengunjungi langsung cabang, ranting, organisasi otonom, dan amal usaha.
Mudah-mudahan, ujarnya, pertemuan kali ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat silaturahim keluarga besar Muhammadiyah, sekaligus menyatukan tekad untuk memajukan amal usaha.

“Gerak Muhammadiyah itu ada di konsolidasi organisasi yang kuat. Tapi ruh pergerakan Muhammadiyah ada di amal usaha dan organisasi otonom,” ujarnya.(rel)

 

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *