Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BERITASumatera

Produksi Minyak Nilam Aceh Capai 1,27 Ton

172
×

Produksi Minyak Nilam Aceh Capai 1,27 Ton

Sebarkan artikel ini
Komoditas andalan Aceh Besar. Nilam.(infopublik)
Example 468x60

ACEH BESAR, potretkita.id – Produksi minyak nilam Aceh hingga Maret 2024 mencapai 1,27 ton dengan omzet sebesar Rp1,1 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengembangan sektor komoditas minyak nilam di Provinsi Aceh.

Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi pelopor penanaman nilam yang tersebar di 100 titik dengan total lahan mencapai 5,9 hektare.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri, saat acara Pra Inkubasi dalam rangka pengembangan wilayah Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) melalui komoditas minyak nilam di Kecamatan Lhong, Kabupaten Aceh Besar.

Acara yang berlangsung pada Kamis, 2 Mei 2024, itu menyoroti peran penting BSI dan berbagai pihak dalam mendukung pertumbuhan sektor ini.

Yusri menjelaskan, Kantor OJK Aceh telah membentuk 24 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk mendorong akses keuangan di provinsi Aceh.

READ  Sutarto Dilantik Jadi Ketua DPRD Sumut

Salah satu program TPAKD adalah pengembangan wilayah EKI melalui tiga fase: Pra Inkubasi, Inkubasi, dan Pasca-Inkubasi.

“OJK Aceh memiliki komitmen kuat untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan ekosistem rantai nilai minyak nilam melalui program EKI ini, serta mendorong terlaksananya business matching petani nilam dengan Lembaga Jasa Keuangan (LJK),” ungkap Yusri.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian dan komoditas di Aceh yang berorientasi ekspor.

Yusri menekankan pentingnya digitalisasi dalam ekosistem rantai nilai minyak nilam untuk mendukung pertumbuhan sektor ini. “Kami mengharapkan partisipasi aktif dari pemerintah daerah untuk membantu dalam peningkatan produksi dan ekspor komoditas nilam,” tambah Yusri.

Acara Pra Inkubasi ini diselenggarakan oleh OJK Provinsi Aceh bersama International Labour Organization (ILO) Tim Promise II Impact, TPAKD Provinsi Aceh, TPAKD Aceh Besar, dan LJK Provinsi Aceh.

READ  Batik Aceh Bersinar di Pentas HPN 2024

Fase Pra Inkubasi bertujuan untuk melakukan pemetaan potensi (business matching) dalam industri minyak nilam, termasuk pembibitan, pupuk, kayu bakar, dan perdagangan, untuk mendukung petani nilam di Kabupaten Aceh Besar.

Pada 2023, kegiatan serupa telah diadakan di Desa Cinta Raja, Kota Langsa, yang menghasilkan 105 rekening simpel, penyaluran Kredit Usaha Rakyat, dan tersedianya Agen Laku Pandai untuk melayani jasa perbankan kepada masyarakat.

“Ekosistem Minyak Nilam di Provinsi Aceh adalah yang terlengkap, dengan dukungan tanah subur, penelitian kampus Universitas Syah Kuala (USK), dan penjaminan kualitas serta harga oleh Atsiri Research Center (ARC).

Hal ini memungkinkan petani nilam fokus pada produksi tanpa khawatir dengan pasaran,” ujar Yusri. (infopublik.id)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *