PADANG PANJANG, potretkita.id – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Padang Panjang, memberlakukan sistem buka tutup, pada jalan nasional yang menghubungkan Padang Panjang-Bukittinggi di Kelok Antu Nagari Aie Angek, mulai Jumat (19/4) siang.
Kepala Satlantas Iptu Afrizal Sahar menjelaskan, pemberlakuan sistem buka tutup ini disebabkan oleh keretakan yang terjadi pada salah satu jalur di kawasan yang terdampak banjir lahar erupsi Gunung Marapi. Akibatnya, hanya satu jalur yang bisa dilalui kendaraan.
“Kami menghimbau agar pengguna jalan memilih jalur alternatif. Kendaraan dari Bukittinggi menuju Padang diharapkan melalui Melalak untuk mengurangi kemacetan,” ungkapnya, didampingi oleh Kabag Ops Polres Padang Panjang AKP Yaddi Purnama.
Beberapa hari belakangan, terlihat kemacetan yang mengular dari kedua arah pada jalan nasional tersebut. Bahkan, ekor kemacetan dari arah Padang menuju Bukittinggi, terlihat sampai ke perbatasan Panyalaian dengan Kota Padang Panjang.
Salah seorang pengguna jalan dari Padang Panjang menuju Bukittinggi menjelaskan, bahwa akibat kemacetan tersebut, perjalanan memakan waktu yang cukup lama.
“Ada dua titik yang menunjukkan simbol merah di Google Maps, salah satunya dari Panyalaian hingga Kelok Antu,” katanya, dikutip dari kiprahkita.com.
Sejak beberapa waktu lalu, jalan di Kelok Antu mengalami dampak akibat banjir lahar dingin. Oleh karena itu, polisi beberapa kali melakukan penutupan jalan dan menerapkan sistem buka tutup, tergantung pada perkembangan situasi di lapangan.
Saat ini, instansi terkait sedang melakukan pengerukan dasar sungai dan gorong-gorong di bawah jalan di Lubuk Antu tersebut. Namun, prosesnya tidak mudah dan tidak bisa dilakukan dengan cepat karena sering terhambat oleh hujan lebat, yang dikhawatirkan dapat membahayakan para pekerja. (edi)
