LIMAPULUH KOTA, potretkita.id – Warga terdampak bencana banjir dan tanah longsr di Nagari Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, beberapa waktu lalu, menerima bantuan bahan pangan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Bantuan itu diantarkan langsung oleh Gubernur H. Mahyeldi Ansharullah, sebanyak 47,3 ton. “Kita berharap bantuan pangan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat di daerah bencana,” ujar Gubernur Mahyeldi.
Mengutip pemberitaan pada akun @Humas.Sumbar, Jumat (12/1/2024) pagi dapat diketahui, Dinas Pangan Provinsi Sumbar memiliki 480 ton cadangan pangan, lalu sebanyak 47,3 ton dari jumlah itu, digunakan untuk membantu masyarakat di Kcamatan Pangkalan Kotobaru itu.
Secara geografis, Nagari Pangkalan berada di dataran rendah, sehingga rawan terhadap bencana banjir. Apalagi, di situ juga terdapat bendungan PLTA Koto Panjang yang apabila debit air naik, maka pintu air bendungan tidak dibuka, sehingga berpotensi Pangkala terendam, tetapi jika dibuka, juga mengakibatkan banjir di kawasan Kabupaten Kampar.
“Kondisi ini menjadi dilema, sementara untuk membuka pintu air, izinnya harus melalui pemerintah pusat. Ini perlu ada solusi konkret, misalnya dengan melakukan pengerukan sedimen bendungan PLTA atau langkah lainnya,” sebutnya.
Menurut gubernur, pihaknya segera akan membahas masalah ini secara konprehensif, melibatkan pihak kementerian, PLN, Pemprov Sumbar, dan Pemprov Riau. Kita menginginkan, imbuhnya, masyarakat di kedua daerah tidak terendam banjir, tetapi tidak pula mengganggu pasokan listrik.
Terkait dengan bantuan bahan pangan yang diserahkan, Kepala Dinas Pangan Sumbar Syaiful Bahri mengatakan, bantuan cadangan pangan ini diberikan, menindaklanjuti permohonan dari Bupati Limapuluh Kota pada tanggal 29 Desember 2023 lalu.
“Dari total 10.512 warga yang terdampak, masing-masing menerima bantuan sebanyak 4,5 Kilogram beras,” terangnya.(adpsb; ed. mus)
