SOLSEL, potretkita.id – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Solok Selatan selama beberapa bulan terakhir, menyebabkan banyak warga mengalami gagal panen.
Kondisi ini diperparah dengan curah hujan yang tinggi, yang mengakibatkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.
Camat Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) Sonni Patrisia menjelaskan, cuaca ekstrem menyebabkan berbagai kerugian bagi masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada pertanian sebagai sumber penghasilan utama.
“Cuaca ekstrem menimbulkan banyak bencana, banjir dan galodo. Juga menyebabkan gagal panen, padahal pertanian adalah mata pencarian utama masyarakat KPGD,” katanya.
Untuk membantu masyarakat yang terkena dampak bencana dan gagal panen, pemerintah memberikan bantuan beras kepada 2.285 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan KPGD.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, yang mengalami kesulitan akibat cuaca ekstrem dan bencana alam.
Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi menyatakan, pemberian bantuan ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi, terutama dalam meringankan beban masyarakat.
“Ini bagian dari upaya pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi. Terlebih untuk meringankan beban masyarakat,” kata Yulian.
Yulian juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang bisa terjadi kapan saja.
Dia menegaskan bahwa pemerintah telah memiliki program “Satu Kecamatan Satu Excavator” untuk membantu masyarakat dalam mengatasi bencana alam. “Bisa diajukan untuk menggunakannya,” ujarnya.
Selain bantuan beras, dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan bibit pinang dan manggis kepada masyarakat untuk mendukung pertanian dan pemulihan ekonomi setelah bencana.
Dengan adanya bantuan ini, pemerintah berharap masyarakat dapat segera bangkit dan mengatasi berbagai tantangan yang muncul akibat cuaca ekstrem.(infopublik.id)
