AGAM, potretkita.id – Festival Tambua Tasa yang dihelat di Nagari Padang Laweh, Kabupaten Agam, menyedot perhatian banyak kalangan. Suasana meriah amat dirasakan pengunjung.
Panitia Pelaksana S. Aldi Danuarta menjelaskan, festival yang membua semarak Kecamatan Sungai Pua itu, dihelat Sabtu-Ahad (3-4/2/2024), menampilkan beragam seni budaya Minangkabau.
Ada 50 grup dari Agam dan Kota Bukittinggi uang ambil bagian. Sebanyak 20 grup tampil Sabtu, dan 30 grup lagi unjuk kebolehan pada Ahad.
Para peserta memperebutkan piala Gubernur Sumbar, dan juara I akan diberikan reward berupa uang pembinaan sebesar Rp10 juta, juara II Rp7,5 juta, juara III Rp5 juta, harapan I Rp3,5 juta, harapan II Rp2,5 juta dan untuk harapan III sebesar Rp1,5 juta.
Sementara itu, mengutip pemberitaan infopublik.id, pada kegiatan pembukaan yang dihadiri Bupati Agam Andri Warman, tarian adat asli Nagari Padang Laweh, tampik dengan dimainkan anak nagari setempat, yaitu Tari Alang Suntiang Pangulu.
Walinagari Padang Laweh Hendri mengatakan, tari itu adalah tarian adat yang asli nagarinya. “Tarian ini dulunya hanya ditampilkan pada acara-acara khusus yang berhubungan dengan pangulu, sehingga tarian ini menjadi kebanggaan para pangulu atau pemangku adat,” ujarnya.
Tari Alang Suntiang Pangulu ini menggambarkan keperkasaan burung elang dan simbol kebesaran dari para pangulu. Tarian ini juga diiringi dengan alunan musik yang berasal dari alat musik tradisional seperti adok, talempong, saluang, gandang.
Tarian ini hanya dimainkan oleh laki-laki saja, karena tarian ini menggambarkan etika budaya Minangkabau, yang tidak memperbolehkan wanita untuk menari atau tampil di depan para pangulu.(infopublik.id)