Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BERITANasional

Gempa Sumedang Akibat Sesar Cileunyi-Tanjung Sari

156
×

Gempa Sumedang Akibat Sesar Cileunyi-Tanjung Sari

Sebarkan artikel ini
Lokasi pusat gempa yang mengguncang Sumedang, Jawa Barat.(ist)
Example 468x60

BANDUNG, kiprahkita.com – Badan Geologi menyebut, gempa dangkal merusak di Kabupaten Sumedang, Ahad (31/12/2023) sekira pukul 20.34 WIB, berkemungkinan akibag aktivitas sesar Cileunyi-Tanjung Sari.

Dalam siaran persnya, Badan Geolong menjelaskan, berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi–Tanjungsari,” tulis press release itu.

Sebagaimana diberitakan Badan Meteoroogi, Klimatolongi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di darat, pada koordinat 107,94 BT dan 6,85 LS, berjarak sekitar 1,5 km timur Kota Sumedang, Provinsi Jawa Barat, dengan magnitudo (M4,8) pada kedalaman 5 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, pada akun X pribadinya menjelaskan, gempa dengan magnitudo 4,8 itu, di Sumedan dirasakan III-IV MMI, sedangkan di Lembang dirasakan hingga III MMI.

Sejumlah media nasional dan lokal Jawa Barat melaporkan, gempa ini berdampak terhadap bangunan masyarakat dan sarana umum. Bahkan, 335 pasien di RSUD Pakuwon Sumedang dievakuasi, karena beberapa bangunan mengalami retak, dan mengantisipasi gempa susulan.

READ  Begini Kata Warga Soal Gempa Magnitudo 4,4 Dekat Batusangkar

Terkait dengan sesar Cileunyi-Tanjung Sari, Badan Geologi mengatakan jalur itu adalah sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19-0,48 mm/tahun.

Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Sumedang. Badan Geologi menjelakan, morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan dataran hingga dataran bergelombang, setempat lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Berdasarkan data Badan Geologi (BG), daerah Sumedang secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah keras (kelas C). Wilayah ini tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api (breksi gunung api, lava, tuff) dan endapan danau.

Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

READ  Bukan Sesar Cileunyi-Tanjung Sari, Rupanya Ini Penyebab Gempa Sumedang

“Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal, yang tersusun oleh batuan rombakan gunung api, yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi,” terang keterangan pers Badan Geolongi.

Wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada 1972, sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km.

Badan Geolongi dan BMKG menghimbau, masyarakat agar tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.(*/mus)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *