JAKARTA, potretkita.id – Pemerintah memastikan, harga BBM dab sumber energi lainnya tidak naik. Paling tidak, kondisi demikian akan bertahan hingga Juni 2024 nanti.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dengan tegas menyatakan, tidak akan ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan listrik hingga Juni 2024, meskipun ada ketegangan antara Iran dan Israel.
“Dalam rapat kemarin, kami telah menetapkan untuk menahan kenaikan harga hingga Juni. Kami berusaha memanfaatkan stok yang ada,” ujar Arifin, sebagaimana dirilis laman infopublik.id dan dikutip Sabtu (20/4) pagi.
Setelah bulan Juni, menurutnya, evaluasi akan dilakukan. Jika konflik berlanjut, langkah yang tepat harus diambil.
Arifin menjelaskan, pemilihan bulan Juni 2024 sebagai batas waktu evaluasi, bertujuan agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga.
“Kami sudah menyatakan hingga bulan Juni, pertimbangannya adalah karena kami masih dalam tahap pemulihan. Masyarakat tidak boleh terbebani dengan tambahan biaya,” tambahnya.
Selanjutnya, kata dia, pemerintah akan menggunakan Peraturan Presiden 191 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM untuk memastikan subsidi LPG tepat sasaran.
Menurutnya, jika konflik antara Iran dan Israel terus berlanjut, pemerintah akan mencari sumber pasokan baru, yang tidak terpengaruh oleh konflik tersebut, misalnya dari negara-negara di Afrika.
“Dalam pemetaan yang kami lakukan, kami melihat beberapa negara Afrika sebagai alternatif pasokan yang tidak melalui Selat Hormuz, seperti Guyana dan Mozambik,” jelasnya.
Untuk strategi jangka panjang dalam memastikan ketahanan energi nasional, Kementerian ESDM akan mendorong peningkatan produksi migas nasional, termasuk di daerah Cepu, Rokan, dan Buton.
“Kami sedang mendorong Pertamina untuk mempercepat pengembangan lapangan minyak di Buton, yang memiliki potensi besar dengan cadangan mencapai 5 miliar barel. Hal ini akan menjadi langkah penting untuk memastikan ketersediaan energi nasional di masa depan,” tuturnya.(infopublik.id)
Pendapatan saya yang masih “gali lubang tutup lubang” diperberat lagi dengan pengalihan ke bahan bakar dengan harga yang lebih tinggi. Harga kebutuhan lain tentu nanti akan menyusul. Derita lagi…