Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DestinasiTOUR

Mengikatkan Tali Keinginan dalam Ritual Ziarah Barus

293
×

Mengikatkan Tali Keinginan dalam Ritual Ziarah Barus

Sebarkan artikel ini
Peziarah di Makam Papan Tinggi, Barus.(musriadi)
Example 468x60

TAPTENG, potretkita.id – Beragam maksud dan tujuan orang berkunjung ke Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Ada yang sekadar memanifestasikan rasa bangga, karena telah berziarah ke makam ulama pembawa Islam pertama ke nusantara. Ada untuk berwisata religi, ada penelitian, tugas kuliah, dan sebagainya.

Ada juga yang punya tujuan tak terkatakan di lidah, tak terucap dengan kata-kata. Tujuan itu hanya terpatri di dalam hati, yakni membangun keyakinan diri dan membulatkan tekad untuk mencapai sesuatu yang diniatkan, diinginkan, dan dicita-citakan. Untuk hal ini, pengunjung Barus biasanya tidak mengatakan kepada siapa pun.

Lalu, bagaimana kita tahu kalau peziarah itu punya niat khusus? Mengikat tali keinginan. Para peziarah biasanya mengikatkan selendang, jilbab, atau tali di dahan pohon yang ada di areal Makam Syech Machmud di Papan Tinggi.

READ  Direksi BPD se-Indonesia Bertemu di Parapat

Warna kain atau tali yang diikatkan tidak ada ketentuan. Karena itu, bila Anda menoleh ke dahan pohon itu, maka akan nampaklah jilbab, selendang, dan tali beraneka warga.

Di kawasan makam yang terletak di puncak bukit dengan pemandangan lepas ke Samudera Hindia tersebut, terdapat dua pohon. Keduanya penuh warna warni; ada hitam, putih, ungu, merah, dan lain-lain. Tapi kebanyakan adalah warna hitam dan putih.

Seorang peziarah dari Rantau Parapat, Kabupaten Labuhan Batu, sebut saja nama Bang Sinaga, dia sengaja datang ke situ untuk membulatkan tekad dan memasang niat; usaha maksimal harus dilakukan agar penyakit yang dideritanya sejak lama bisa sembuh. Tekad itu diikrarkannya dalam hati ketika berada di Makam Papan Tinggi.

READ  30 Ribu Peserta Ikuti Gowes Siti Nurbaya

“Setelah berdoa untuk ahlulqubri, saya pasang niat dan tekad untuk sembuh. Lalu saya ikatkan tali berwarna putih di pohon itu. Kejadiannya setahun lalu. Kini saya sudah sembuh, Alhamdulillah. Saya kembali ke sini untuk membuka dan menjemput tali itu kembali,” ujarnya.

Di kalangan peziarah memang kerap terdengar, konon katanya, jika punya keinginan, begitu sampai di Makam Papan Tinggi orang mengucapkan keinginannya, lalu mengikat tali di batang pohon, kemudian jika keinginannya terkabul, maka tali itu harus dilepaskan kembali dan membawanya pulang.(MUSRIADI MUSANIF)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *