Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BERITANasional

Tembus Usia 111 Tahun tapi Muhammadiyah Menolak Tua

126
×

Tembus Usia 111 Tahun tapi Muhammadiyah Menolak Tua

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Mu'ti.(muhammadiyah.or.id)
Example 468x60

PONTIANAK, potretkita.id – Persyarikatan Muhammadiyah sudah tembus usia 111 tahun. Tapi gerakan Islam yang didirikan Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 itu menolak tua. Gerakannya semakin luas, intensif, dan dinamis.

“Muhammadiyah saat ini sudah berdiri di 35 provinsi dab 30 negara. Amal usaanya mencapai 172 perguruan tinggi, dan ratusan ribu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pendidikan, kesehatan, dan sosial. di bidang kesehatan kita sudah punya 125 rumah sakit, dan 200 lebih klinik,” ujar Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Abdul Mu’ti.

Hal itu diungkapkannya, (16/12), saat menyampaikan pidato pada Resepsi Milad ke-111 Muhammadiyah, diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat, sebagaimana dikutip dari laman resmi muhammadiyah.or.id, diakses pada Ahad (24/11).

READ  Sekdako Winarno Buka Silatwil BEM PTMA se-Sumatera

Di luar negeri, ujarnya, melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah-’Aisyiyah (PCIM-PCIA), Persyarikatan Muhammadiyah, juga telah memiliki Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Malaysia, Sekolah Dasar di Australia, dan TK di Mesir, serta Malaysia.

Mu’ti menyebut, saat ini di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Muhammadiyah sedang membangun rumah sakit yang terintegrasi dengan Universitas Muhammadiyah Sorong, dan mal sebagai pusat perbelanjaan.

“Itu rumah sakit Muhammadiyah, yang menurut saya akan menjadi hebat karena rumah sakit plus hotel, plus supermarket,” ujarnya

Menurutnya, kiprah 111 tahun Muhammadiyah tidak hanya di level nasional, tapi juga internasional. Internasionalisasi Muhammadiyah berangkat dari kesadaran logis, yang kemudian dirancang untuk melakukan gerakannya di kancah internasional.

READ  Buya Zulkarnaini Bakar Semangat Tajdid Warga Muhammadiyah

Bahkan tidak berlebihan jika saat ini menyebut Muhammadiyah sebagai gerakan Islam internasional. “Kalau ada orang bicara Muhammadiyah di Palestina, mereka langsung paham itu organisasi besar. Dan Muhammadiyah memiliki nama besar di situ,” katanya.

Selain itu, yang juga jarang diketahui Muhammadiyah juga memiliki sekolah dasar di Beirut, Lebanon. Sekolah Muhammadiyah ini diperuntukkan bagi warga Palestina di Lebanon.

Mu’ti mengajak warga Muhammadiyah untuk bersyukur atas segala pencapaian 111 tahun Muhammadiyah, akan tetapi sekaligus tidak boleh terlena. Karena masih banyak hal dari masyarakat yang berharap Muhammadiyah-’Aisyiyah melakukannya.(muhammadiyah.or.id)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *