Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
PendidikanSEKOLAH

Fauziah Fauzan Kibarkan Bendera Satu Abad Diniyyah Puteri

304
×

Fauziah Fauzan Kibarkan Bendera Satu Abad Diniyyah Puteri

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

RANGKAIAN kegiatan peringatan Satu Abad Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, mencapai puncaknya Sabtu (4/11), kendati pada Ahad (5/11) masih berlangsung kegiatan terkait dengan itu, yakni musyarah besar alumni.

Persmian dua gedun asrama yang diberi nama Hajjah Yuliana, menjadi penutup rangkaian kegiatan nan semarak dan meriah itu. Gedung asrama itu dibantu pembangunannya oleh pengusaha nasional H. Yendra Fahmi. Selain membantu pembangunan gedung, Yendra juga menghadiahi 50 orang guru untuk menunaikan ibadah umrah.

Peresmian gedung asrama dilakukan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 M. Jusuf Kalla, disaksikan Gubernur Sumbar Buya H. Mahyeldi Ansharullah, Anggota DPD yang juga alumni Diniyyah Puteri Hj. Emma Yohana, Pimpinan Yayasan Rahmah El-Yunusiyyah Prof. Nadirman Haska, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan El-Muhammady, Anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander, dan tamu undangan lainnya.

Sebelum peresmian gedun asrama, prosesi resepsi Satu Abad Diniyyah Puteri digelar di Aula Zainuddin Labay El-Yunusy. Tampil memberi tausyiah adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir. Sedangkan penyair kebanggaan Indonesia yang amat dikenal hingga ke lima benua; Dr. Taufiq Ismail, tampil membacakan puisi Satu Abad Diniyyah Puteri.

READ  Guru Naraja Terapkan Prinsip BE FAST dan HIPAS

Sebelum membacakan puisi, Taufiq dan Rahmat Ismail menyerahkan foto ibunya bersama beberapa orang murid pertama Diniyyah Puteri yang berbingkai indah, kepada Fauziah Fauzan. Dalam foto itu juga ada Rasuna Said. Ibunda Taufiq itu bernama ; Sitti Nur Muhammad Nur.

Pada kesempatan itu, dilakukan pula penyerahan bendera Satu Abd Diniyyah Puteri, yang diserahkan oleh robot hasil rakitan para santri, kepada Pimpinan Diniyyah Puteri Fauziah untuk kemudian dikibarkan di atas panggung. Prosesi ini disaksikan 1.500-an hadirin, baik yang berada di dalam maupun di luar aula.

  1. Jusuf Kalla (JK) dalam sambutannya menyatakan kekaguman dan apresiasi yang luar biasa, khususnya kepada Rahmah El-Yunusiyyah yang mendidirikan Perguruan Diniyyah Pueri pada 1 November 1923. Ketika itu, Rahmah masih berusia 23 tahun, dan negeri ini masih berada di bawah penjajahan Belanda.
READ  UM Sumbar Luncurkan Beasiswa untuk Anak Terdampak Bencana

“Waktu itu, tentu zaman belum sehebat sekarang. Tapi Ibu Rahmah berhasil mendirikan sekolah. Pengkhususannya di bidang pemberian layanan pendidikan bagi anak perempuan. Padahal sesuai kondisi waktu itu, anak perempuan tidak boleh mendapatkan pendidikan sebagaimana layaknya anak laki-laki,” kata JK.

Menurut JK, perjalanan panjang Diniyyah Puteri telah menghasilkan kemajuan kaum perempuan yang amat luar biasa. Lembaga pendidikan ini, ujarnya, berhasil melahirkan pejuang nasional seperti Rasuda Said, politisi handal di Indonesia dan Malaysia, pengusaha nasional seperti Nurhayati Subakat, dan senator Hj. Emma Yohana, dan tidak sedikit nama lainnya yang berkhidmat untuk kemajuan bangsa, daerah, dan kemaslahatan umat.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *